Sembilan Kebiasaan Emas

By poetry - 01.52


Ketika ada sahabat muslimah yang bertanya, “ketika aku menghitung nikmat yang diberikan Allah SWT, semakin ku hitung jumlahnya, selalu berubah, apa yang harus dilakukan? Apakah ada sahabat yang bisa membantu menghitungnya?” Sesungguhnya nikmat Allah tidak akan bisa kita hitung karena begitu banyak, berlimpah dan tidak terhitung jumlahnya. Udara yang kita hirup, air yang kita minum, segala tumbuh-tumbuhan, hewan yang disediakan untuk kita, badan ini, Allah telah memberikan kelengkapan untuknya, otak ini Allah telah memberikan kita kemampuan berfikir, dan masih…masih banyak lainnya. Artinya yang bisa kita lakukan sekarang adalah Bersyukur dan terus Bersyukur kepada Allah, kuncinya adalah nine golden habits atau Sembilan kebiasaan emas. 

Seperti apakah itu? Pertama, tingkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Tingkatkan agar semakin tertib, dan anjuran bagi kita untuk shalat berjamaah lebih baik agar mendapatkan pahala 27 derajat. Kita bisa lakukan shalat wajib di masjid dan menghiasi shalat sunah di rumah. Meskipun bagi seorang muslimah tidak diwajibkan melaksanakan shalat di masjid. Dengan berjamaah terdapat peran imam dan makmum, sebagai makmum bertugas mengikuti semua gerakan imam, menjadi makmum lebih ringan dibanding imam, karena penentu nilai shalat imam yang menentukan. Jika imam melakukan kesalahan maka membuat nilai shalat berkurang atau bahkan rusak. Oleh karena itu yang menjadi seorang imam adalah mereka yang memiliki kemampuan baik dari kecerdasannya, makhraj bacaannya, ilmunya paling tinggi dibanding makmumnya.

Berikutnya, kebiasaan emas yang kedua adalah tingkatkan puasa (baik wajib ataupun sunah). Manfaat berpuasa adalah membantu memperbaharui sel, hormon, membuang racun, dan meningkatkan kepedulian social.  Sama halnya ketika menjadi seorang pemimpin, hendaknya seorang pemimpin adalah orang yang pertama merasakan kesedihan, akan tetapi orang terakhir yang menerima kebahagiaan, sangat dianjurkan bagi para pemimpin untuk berpuasa, menahan lapar, dahaga, hawa nafsu. 

Selanjutnya, kebiasan emas yang ketiga adalah kepedulian terhadap ZIS, yaitu zakat, infaq, sedekah. Zakat profesi 2,5% misalnya, Islam mengajarkan kita untuk menjadi pribadi dengan mental pemberi. Keempat, berakhalaqul karimah ala Rosulullah. Islam itu indah, dan perilaku yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW menjadi tauladan atau akhlaq kita terhadap sesama. Kelima, membaca Al Quran minimal 1 hari 1 juz, atau jika tidak setiap hari tapi rutin, continuitas penting sekali dan dicintai oleh Allah SWT. Keenam, budaya Iqra, membaca buku-buku yang bermanfaat minimal 1 jam. Atau minimal 1 minggu melaksanakan 3 kali pengajian. 

Kemudian ketujuh, Berjamaah unruk berorganisasi (emotional collective), contohnya Masjid Jogokaryan yang mengingatkan lewat SMS jamaahnya untuk shalat tahajud. Kedelapan, mengenal lingkungan social dengan baik. Dan terakhir atau kesembilan, kebiasaan emas adalah berfikir positif dan berbaik sangka kepada Allah. Semoga dengan ke Sembilan kebaikan emas tersebut kita menjadi pribadi-pribadi yang pandai bersyukur.  Amien.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments