Kesabaran Meraih Sinar Illahi

By poetry - 18.40

Assalamu'alaikum Wr. Wb, bagaimana kabar muslimah semua? Hari ini kita akan membahas tentang bagaimana caranya agar kita memperoleh cahaya Allah atau sinar Allah, ada beberapa yang dapat kita lakukan, misalnya ketika kita berwudhu. Jika kita berwudhu sebelum adzan dikumandangkan insyaAllah kita akan mendapat nurul syamsi atau sinar matahari yang berarti kita mendapat sinar kebenaran begitu kuat, sedangkan jika kita berwudhu saat adzan dikumandangkan maka kita akan mendapat nurul qomari atau sinar rembulan, dan terakhir jika kita berwudhu setelah iqomah dikumandangkan berarti kita mendapat nurul najmi  atau cahaya bintang. Mana yang Anda pilih? cahaya matahari yang bersinar begitu kuat, atau cahaya bulan yang redup, atau Anda lebih memilih cahaya bintang yang kerlap kerlip. 

Islam begitu indah, diatur dan ditata dengan rapi semua hal sehingga manusia bisa berjalan dengan disiplin dan baik. Begitu juga jika kita ingin mendapat cahaya Allah juga bisa kita peroleh dikala kita melaksanakan semua segi kehidupan dengan optimal sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Al Hadist. Sebagai ibu misalnya bagaimana cara Anda mendidik dan merawat putra-putri Anda, bersabar dengan mereka, termasuk kesabaran ketika memandikan buah hati Anda, bagi buah hati putri  sebaiknya ibulah yang berperan dalam memandikan jika tidak ada bisa digantikan uti, baby sitter, sebaliknya jika anak putra maka ayah yang berperan memandikan atau kalau tidak ada bisa kakek. Meskipun dalam kegiatan yang lain orang tua bisa berbagi tugas dengan suami atau istri.

Ini sama halnya ketika merawat orang sakit, ketika yang sakit adalah orang tua (perempuan/ibu) maka sebaiknya anak perempuan yang berperan, atau saudara perempuan, atau suami dari si sakit, atau jika tidak ada terpaksa dirawat oleh pramumukti perempuan, begitu sebaliknya jika yang sakit adalah orang tua (laki-laki/bapak) sebaiknya yang merawat adalah putra laki-laki, atau istri, jika tidak ada yang merawat sebaiknya pramumukti laki-laki, dan jika anak laki-laki yang sakit sebaiknya ayah, simbah kakung, atau ibu, meskipun kalau sekarang ketika ditanya ketika sakit bahkan soal mandi putra-putri tercinta, ibulah yang selalu berperan. Sama halnya ketika kita merawat jenasah, jenasah perempuan dimandikan oleh perempuan, dan jenasah laki-laki dimandikan oleh laki-laki. Semoga yang sedikit ini bisa menjadi renungan bagi kita semua dan pembelajaran bagi kita semua termasuk saya, yang masih harus banyak mendalami tentang agama.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments