Alhamdulillahirrobbil’alamien,
Pada waktu yang lalu tepatnya hari Rabu, 19 Desember 2012 dipagi hari tiba-tiba
saya sangat merindukan guru ngaji saya bernama Hj. Siti. Bagaimana tidak,
perjumpaan kami sudah berjalan 3 tahun, banyak sekali ilmu yang sudah saya
dapatkan, dari bagaimana agar saya lebih pandai lagi membaca Al Quran, tajwid,
memahami isi Al Quran tidak hanya asal membaca saja, tapi memahami artinya,
berikutnya, bagaimana menghafal Al Quran. Saya sangat salut kepada Ustadzah
Siti, sekaligus santri-santrinya, dalam usia yang segini masih memiliki gairah
atau semangat untuk belajar dan belajar Al Quran, Long Life Education.
Dalam
pengajian kami, tinggal saya sendiri yang belum menjalankan rukun islam yang
kelima, Insya Allah.. Ya Allah.. Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika
laka labbaik inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka. “Kami
memenuhi dan akan melaksanakan perintah-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu dan
kami insya Allah memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, nikmat dan
begitu juga kerajaan adalah milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Kenapa Ustadzah Siti merupakan
sosok yang perlu saya teladani, sebagai seorang guru ngaji, sebagai Ibu mampu
mendidik buah hatinya menjadi pribadi yang cerdas, bertakwa, berkarakter, dan
sukses seperti sekarang, sebagai Ibu, beliau menjadi ibu bijak, teladan, update
dengan situasi sekarang. Sebagai ibu dari Wakamen Kesehatan RI, beliau memiliki
konsep cara pandang hidup dan kehidupan yang selalu didasarkan pada Al Quran
dan Al Hadist, hidup itu harus mampu bermanfaat bagi semua orang (masyarakat), dan
menjadi manusia yang baik di mata Allah.
Siapakah sesungguhnya orang yang baik
dimata Allah yaitu mereka yang
memiliki 4 kunci, manusia yang pandai membaca
Al Quran, seperti yang sudah disampaikan diatas bahwa membaca Al Quran
Kitabullah bukan hanya sekedar membaca saja, atau menghafal saja, tapi mengerti,
memahami arti dan maksudnya, serta mengamalkan dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Al Quran sebagai petunjuk,
pembeda bagi manusia,.Al Quran sebagai jawaban dari segala permasalahan di
dunia, serta kunci mempersiapkan kehidupan mendatang atau masa depan kita di
akherat nanti. Seperti dalam ceramah subuh kali ini, yang mengatakan kiamat kubro
bisa kita prediksi, karena ada tanda-tandanya salah satunya, selama 7 tahun
berturut-turut orang tidak lagi membaca Al Quran, coba kita lihat sekarang masih
banyak penghafal-penghafal Al Quran (taman tahfidz). Yang perlu kita waspadai
adalah kematian atau kiamat sugro, yang bisa terjadi pada seseorang, siapapun,
kapanpun saja, dimanapun saja, kita manusia tidak mampu memprediksi.
Yang perlu
kita lakukan sekarang adalah waspada, sebagai trigger bagi kita untuk terus
melakukan kebaikan-kebaikan. Menjadi insan yang bertakwa menjalankan perintahnya
dan menjauhi larangannya, melakukan amal kebajikan dan menurunkan perilaku
keburukan. Menjadi pribadi yang selalu mendirikan shalat bukan hanya
menjalankan, karena kita sesungguhnya sebagai hamba Allah SWT. Kalau tadi kita
sudah bicara tentang pandai membaca Al Quran, berikutnya kunci kedua, menjadi
orang yang pandai bersyukur atas semua kenikmatan yang diberikan oleh Allah.
Karena Allah Maha Sempurna, bi; dengan,
ismi; nama, Allah; Allah, Rahman; Maha Pengasih, Rahim; Maha Penyayang (baca: bismillahirrahmaanirrahim).
Selanjutnya, kunci ketiga orang yang baik di mata Allah adalah orang yang
menjalankan amal ma’ruf nahi munkar. Dan terakhir orang yang baik di mata Allah
adalah orang yang pandai untuk menjalin silaturami dengan orang yang lain.
Karena silaturahmi dapat memperpanjang usia, dan membuka pintu rizki. Subhanallah di pagi ini Allah menjawab doa
saya, Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berjumpa dengan guru
saya dan santri lainnya, yang sudah memberikan inspirasi menjalani kehidupan
ini, ilmu agama, ilmu parenting, ilmu kehidupan. Untuk materi berikutnya, kami
akan belajar menulis dan menerjemahkan Al Quran.