Renungan Parcel

By poetry - 02.05

Hari ini saya mendapatkan pelajaran berharga dari sebuah parcel. Meskipun saya mendapatkan banyak parcel tapi ini berbeda, pasalnya, ada perasaan bersalah yang menghinggapi hati saya. Kejadian ini bermula karena peraturan yang saya buat sendiri, bahwa siapapun yang bertemu dengan saya harus membuat jadwal atau agenda perjanjian terlebih dahulu. Bukannya menjadi orang yang sok sibuk atau pribadi yang sombong, sehingga orang yang datang  harus janjian terlebih dahulu, karena saya senang jika sebuah pertemuan itu bersifat efektif.

Yang membuat hati saya tidak enak, setelah membuat klien saya menunggu lama, ternyata beliau hanya ingin memberikan parcel buat saya. Astaghfirullahal’adziem. Mohon ampun Allah atas segala dosa yang telah saya perbuat, bahwa sebagai manusia tidak boleh menjadi pribadi yang sombong takabur. Sama halnya ketika nomor telpon yang tidak kita kenal cenderung tidak kita terima atau kita tidak jawab ternyata si penelpon cuman ingin memberitahu dana yang dia miliki sudah ditransfer ke rekening kita. Sehingga rezeki yang sedianya datang cepat terhambat gara-gara sikap-sikap buruk (shuudzon) kita sendiri. 

Semoga Allah SWT mengampuni hamba yang penuh dosa ini. Amien. Semoga di ramadhan dan idul fitri kali ini, kita senantiasa diberikan ampunan, keberkahan, dan kebersihan hati. Di hari ini saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya pada semua orang disekitar saya, orang tua, keluarga, saudara, handau taulan, sahabat, teman, rekan, klien saya semua. Minal aidzin wal faidzin Mohon Maaf Lahir Bathin.

Yuk...Kita Sedekahkan Parcel yang dimiliki

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments