Nikmat Bersyukur

By poetry - 19.04

Nikmat Allah sangat banyak sehingga kita wajib bersyukur. Barang siapa yang pandai bersyukur, maka Allah SWT akan menambah nikmatmu. Tapi jika barang siapa yang kufur akan nikmat Allah maka siksanya amat pedih. Sepertinya itu yang sering kita dengar dalam setiap kajian. Diperlukan Akhlaq ; budi pekerti untuk menjalankan hal-hal terpuji (Mahmudah) dan menjauhi hal-hal tercela (Majmumah). Termasuk peristiwa yang baru saya alami, nikmat begitu hebat yang diberikan Allah SWT ketika saya sedang mengandung dan melahirkan. Moment yang begitu luar biasa ketika saya dinyatakan hamil, mengetahui dan menyadari bahwa ada makhluk kecil didalam rahim saya. Memahami bahwa ada tanggung jawab besar bukan hanya mengandung, melahirkan, tapi juga merawat dan mendidik anak-anak kita sebagai generasi mendatang yang kuat dan terpilih.

Ketika ruh akan ditiupkan ke janin, Allah telah berjanji bahwa Allah menciptakan manusia sebaik-baik makhluk (bayi lahir suci tanpa dosa). Selanjutnya terbentuknya pribadi anak tergantung tumbuh kembang anak dilingkungan yang bagaimana, serta peran orangtua dalam mendidik anak tersebut. Mengajarkan kepada anak bahwa kita hidup harus bersosialisasi terhadap keluarga, tetangga dan masyarakat. Mengajarkan kepada anak bagaimana menjadi pribadi yang utama, termasuk pribadi yang memahami bahwa orang beramal tanpa dilandasi keimanan atau agama, bagaikan debu diatas batu. Saya bertanya kepada diri saya sendiri, mampukah saya menjalaninya? Islam mengatakan bahwa kita harus bersikap optimis, dalam mengarungi kehidupan ini, hilangkan prasangka buruk dan husnudzon (berfikir positif) pada Allah SWT.

Dengan dikirimkannya seorang Nabi Muhammad SAW untuk ditugaskan membenahi akhlaq manusia. Petunjuk Allah berupa Al Quran dan Al Hadist dibawanya memberikan kemudahan bagi kita dalam mencari pegangan hidup Tali Allah. Oleh karena itu sudah sewajibnya kita bersyukur atas segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.

An Nisaa' 79, “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”

Dari petikan ayat Al Quran tersebut, dapat dicermati bahwa didalam kehidupan apa saja yang kita rasakan membahagiakan atau kedamaian berarti itu ridho dari Allah SWT tetapi jika sebaliknya, perasaan takut, was-was, sedih, itu semua karena ulah manusia sendiri.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments