Senin 26 Maret 2012;
Empat hari untuk selamanya. Empat hari untuk selamanya mungkin itu perjalanan spiritual yang saya alami, ketika merawat anak yang sedang sakit. Selama empat hari saya harus ijin dari tugas, dan menemani putri kecil saya. Mama mama mama…dengan tangisan yang menyayat hati, anak panas
Allah itu Maha Hebat, Allah itu Maka Kuasa, Maha Sempurna akan sifatnya, Allah Maha Penolong, ketika Allah SWT menghendaki seseorang untuk belajar atau mengambil hikmah maka Allah memberikannya bisa berupa keadaan yang membahagiakan tetapi juga bisa berupa teguran, cobaan, ujian, mampukah kita melewati dengan baik, Allah SWT menyayangi semua makhluknya tanpa terkecuali. Begitu juga saya, Allah ingin meningkatkan derajat keimanan dan ketakwaan, memberikan hidayah, inayah pada manusia, dengan berbagai hal, misalnya ketika kita sakit, ketika orang tua, ataupun suami, anak, orang yang kita cintai sakit. “Empat hari untuk selamanya. Tidak bekerja selama empat hari merawat buah hati yang sakit, berpindah-pindah dokter, sampai pengobatan tradisional atau alternative ternyata hikmah yang diberikan Allah kepada saya luar biasa, semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, berikutnya evaluasi diri bahwa kami sebagai orang tua sudahkah memberikan perhatian atau kasih sayang kepada buah hati secara menyeluruh, Insya Allah kedepan kami harus menjadi orang tua yang tanggap dengan kondisi buah hati, dan memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk buah hati, meningkatkan kedisiplinan beribadah yang nantinya kedisiplinan tersebut tercermin dalam hidup dan kehidupan, banyak berdoa pada Allah SWT.